Terastoday.com, KESEHATAN– Belakangan pembahasan mengenai bahaya Bisfenol A (BPA) pada air minum dalam kemasan (AMDK) sedang hangat diperbincangkan.
Hal ini lantaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan aturan baru terkait hal tersebut.
Dalam aturan baru itu disebutkan, BPOM kini mewajibkan pencantuman potensi bahaya BPA pada AMDK yang memakai kemasan polikarbonat.
Seperti diketahui, banyak sumber berbahan plastik yang menjadi asal paparan BPA. Intensitas dan risiko yang paling signifikan salah satunya adalah galon air minum yang digunakan ulang.
Lantas, apa saja bahaya BPA bagi kesehatan? Berikut di antaranya, melansir dari berbagai sumber, Rabu (17/7/2024).
1. Mengganggu Fungsi Otak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Duke University Medical Center, terungkap bahwa kehadiran BPA menghambat ekskresi klorida dari sistem saraf pusat dan mengganggu kerja otak dalam mengatur gen. Ekskresi klorida yang terhambat ini dikenal sebagai salah satu poin utama pemicu terjadinya demensia, kondisi Alzheimer, dan berbagai gangguan kognitif lain.
2. Gangguan Kesuburan
Beberapa riset juga menunjukkan bahwa BPA bisa menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron pada pria. Hal ini bisa mengganggu jumlah dan kualitas sperma, sehingga menimbulkan infertilitas.
Sementara pada wanita, BPA bisa mengurangi kadar hormon estrogen, meningkatkan risiko terjadinya PCOS, serta mengurangi kualitas dan jumlah sel telur. Pada akhirnya, paparan BPA dalam jangka panjang bisa membuat wanita sulit hamil.
3. Penyakit Diabates dan Jantung
Kondisi ini menjadi ancaman serius untuk masyarakat modern. Meski kebanyakan dipicu karena konsumsi karbohidrat tidak sehat yang terlalu banyak, namun ternyata peran paparan BPA yang digunakan pada kemasan produk juga cukup besar.
Paparan BPA dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah, diabetes, dan penyakit jantung.
4. Risiko Kanker
Meski kanker banyak dihubungkan dengan konsumsi makanan atau minuman, Anda juga harus sadar bahwa kondisi ini dapat berkaitan dengan paparan BPA dalam jangka panjang.
Sebuah studi yang dimuat dalam shopkablo.com menyatakan bahwa BPA dapat menirukan estrogen dan hormon lain, dan berinteraksi dengan sel reseptor untuk memicu perkembangan kanker payudara, kanker ovarium, hingga kanker prostat.